Hari Jum’at lalu (04/08), KAP Agus Ubaidillah dan Rekan (TGS AU Partners) melaksanakan kegiatan Technical Gathering on Friday (TGIF) untuk yang ke 18 (delapan belas) kalinya. Pelaksanaan TGIF rutin diadakan setiap minggunya sebagai media pembelajaran untuk seluruh karyawan KAP Agus Ubaidillah dan Rekan.

Materi TGIF pada minggu pertama di bulan Agustus 2023 lalu, dibawakan oleh Bapak Mikail Jaman, Ak., M.Ak., CA., CPA.,CPI selaku pimpinan rekan KAP Agus Ubaidillah dan Rekan (TGS AU Partners). Materi presentasi yang dibawakan oleh beliau mengenai Penilaian Risiko Salah Saji Material (ISA 315).

Tujuan dan Pentingnya Mempelajari Penilaian Risiko Salah Saji Material (ISA 315)

Tujuan mempelajari ISA 315 ini adalah untuk membantu auditor dalam mengidentifikasi risiko salah saji material yang dapat terjadi pada laporan keuangan suatu entitas.

Berikut beberapa alasan mengapa materi ISA 315 (Penilaian Risiko Salah Saji Material) penting untuk dipelajari:

  1. Mengurangi Risiko Audit

  2. Menjamin Kualitas Laporan Keuangan

  3. Merancang Strategi Audit yang Efektif

  4. Meningkatkan Profesionalisme

  5. Pemahaman tentang Lingkungan Bisnis

  6. Kepercayaan Pemangku Kepentingan

  7. Mencegah atau Mendeteksi Kecurangan

Identifikasi dan Penilaian Risiko Kesalahan Material

Identifikasi dan Penilaian Risiko Kesalahan Material atau Risk of Material Misstatements (RMM) adalah tahap awal dalam proses audit, di mana auditor mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko bahwa laporan keuangan suatu entitas mengandung kesalahan material. RMM adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan risiko bahwa kesalahan material tidak terdeteksi oleh pengendalian internal atau prosedur audit. Proses ini melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi Risiko:

  • Risiko Entitas: Auditor memahami bisnis dan lingkungan operasional entitas. Ini mencakup pemahaman tentang industri, pasar, regulasi, dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis dan laporan keuangan entitas.

  • Pemahaman atas Pengendalian Internal: Auditor menganalisis pengendalian internal entitas untuk memahami bagaimana entitas mengelola risiko kesalahan material. Ini mencakup pemahaman tentang proses bisnis, kebijakan, prosedur, dan sistem yang ada.

  • Identifikasi Potensi Kesalahan Material: Auditor mengidentifikasi area-area yang memiliki potensi risiko kesalahan material. Ini dapat mencakup akun-akun kritis, transaksi besar, dan area yang lebih kompleks.

  1. Penilaian Risiko:

  1. Tanggapan terhadap RMM:

  • Pengujian Substantif: Jika risiko kesalahan material diidentifikasi sebagai tinggi, auditor akan merencanakan dan melaksanakan pengujian substantif yang lebih intensif pada area tersebut.

  • Pengujian Pengendalian Substantif: Jika risiko kesalahan material rendah, auditor dapat melakukan pengujian pengendalian substantif untuk mengkonfirmasi efektivitas pengendalian internal.

Kesimpulan

Penting untuk diingat bahwa proses Identifikasi dan Penilaian RMM adalah titik awal yang sangat penting dalam audit. Memahami dengan baik bisnis entitas, pengendalian internal, dan area-area yang rentan terhadap kesalahan material membantu auditor merancang rencana audit yang efektif dan memastikan bahwa audit dilakukan dengan cermat dan akurat.

Rekomendasi Artikel.