Hari Jum’at lalu (01/09), tim KAP Agus Ubaidillah dan Rekan, Ibu Dhea Tiza Marathani (Team Leader, Audit & Assurance kantor cabang Malang) menjadi narasumber pada kegiatan Technical Gathering on Friday (TGIF) yang rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at.

TGIF merupakan wadah bagi seluruh karyawan KAP Agus Ubaidillah dan Rekan (TGS AU Partners) untuk memperoleh informasi dan pengetahuan dalam bidang audit, pajak, keuangan, bisnis, hingga materi pelatihan keterampilan lunak. KAP Agus Ubaidillah dan Rekan berkomitmen agar kegiatan TGIF ini tidak hanya bermanfaat bagi internal perusahaan, melainkan juga dapat diperoleh untuk masyarakat umum.

Tim TGS AU Partners kali ini akan membahas mengenai penentuan penilaian risiko akhir audit (risiko gabungan) dengan memberikan pandangan/gambaran secara umum.

Gambaran Umum Penilaian Risiko Akhir

  1. Audit bukan hanya memeriksa atau berfokus terhadap akun yang disajikan didalam laporan keuangan;

  2. Auditor bukan seorang petugas administrasi yang hanya menyalin data klien atau mencocokkan data antara yang satu dengan yang lainnya;

  3. Pentingnya pemahaman terhadap bisnis klien akan memudahkan dalam pemeriksaan audit hingga sampai ke tingkat akun;

  4. Meningkatkan sikap skeptisme dalam setiap pemeriksaan yang dapat menunjang judgement professional seorang auditor.

Siklus Transaksi Umum Dalam Audit

Memahami berbagai siklus transaksi dalam audit adalah penting untuk merencanakan dan melaksanakan audit dengan baik. Berikut ini adalah cara memahami beberapa siklus transaksi yang umum dalam audit:

  1. Pemahaman Terhadap Siklus Pengeluaran dan Pencairan Dana (Understanding Expenditure and Disbursement Cycle)

  • Identifikasi Transaksi: Auditor harus memahami proses bisnis klien terkait pengeluaran dan pencairan dana. Ini mencakup pengeluaran untuk pembelian barang atau jasa, pembayaran tagihan, dan pemrosesan pengeluaran lainnya.

  • Evaluasi Kontrol Internal: Auditor harus mengevaluasi kontrol internal yang ada untuk memastikan bahwa pengeluaran disetujui, diaudit, dan dicatat dengan benar.

  • Pengujian: Auditor akan melakukan pengujian terhadap transaksi pengeluaran yang dipilih secara acak untuk memverifikasi keakuratannya. Ini dapat melibatkan pemeriksaan bukti pembayaran, faktur, dan persetujuan internal.

  • Pencairan Dana: Auditor harus memahami bagaimana dana ditarik dari rekening bank dan memverifikasinya dengan catatan pengeluaran yang sesuai.

  1. Pemahaman Terhadap Siklus Penggajian (Understanding Payroll Cycle)

  • Identifikasi Proses: Auditor harus memahami proses penggajian karyawan, termasuk perhitungan gaji, pemotongan pajak, dan pembayaran gaji.

  • Evaluasi Kontrol Internal: Auditor harus mengevaluasi kontrol internal yang terkait dengan penggajian, termasuk pemeriksaan terhadap kepatuhan dengan peraturan perpajakan dan hukum tenaga kerja.

  • Pengujian: Auditor akan melakukan pengujian terhadap penggajian yang dipilih untuk memverifikasi keakuratannya dan melihat apakah pemotongan pajak dan potongan lainnya telah dihitung dengan benar.

  1. Pemahaman Terhadap Proses Penutupan Laporan Keuangan (Understanding Financial Statement Closing Process)

    Rekomendasi Artikel.

  • Auditor harus memahami proses akhir tahun klien, termasuk penutupan buku, penyesuaian akhir tahun, dan penyusunan laporan keuangan.

  • Auditor akan memeriksa apakah semua transaksi dan penyesuaian akhir tahun telah direkam dengan benar dan apakah laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

  1. Pemahaman Terhadap Siklus Pendapatan (Understanding Revenue Cycle)

  • Auditor harus memahami bagaimana pendapatan diperoleh oleh klien, baik melalui penjualan produk, layanan, atau pendapatan lainnya.

  • Evaluasi Kontrol Internal: Auditor harus mengevaluasi kontrol internal yang terkait dengan pengenalan pendapatan, termasuk proses pemesanan penjualan, pengiriman barang, dan fakturasi.

  • Pengujian: Auditor akan melakukan pengujian terhadap transaksi penjualan yang dipilih untuk memverifikasi keakuratannya dan memeriksa apakah pendapatan telah diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

  1. Pemahaman Terhadap Siklus Persediaan (Understanding Inventory Cycle)

  • Auditor harus memahami bagaimana persediaan dikelola oleh klien, termasuk pembelian, pengeluaran, dan pemantauan persediaan.

  • Evaluasi Kontrol Internal: Auditor harus mengevaluasi kontrol internal yang terkait dengan persediaan, termasuk pengendalian atas penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang.

  • Pengujian: Auditor akan melakukan pengujian terhadap persediaan yang dipilih untuk memverifikasi jumlah, keberadaan, dan kondisinya.

Dalam semua siklus transaksi tersebut, auditor akan menggunakan teknik pengujian yang sesuai untuk mengidentifikasi potensi risiko dan mengevaluasi kontrol internal yang ada. Hasil pengujian ini akan digunakan untuk membentuk opini auditor tentang laporan keuangan klien.

Kesimpulan

Penilaian risiko akhir adalah untuk memastikan bahwa audit dilakukan dengan efisien dan efektif, dengan berfokus pada area yang memiliki risiko tertinggi. Hal ini membantu auditor dalam mengarahkan upaya auditor ke area yang paling berisiko dan memastikan bahwa risiko-risiko tersebut dikelola dengan baik dalam audit. Kesimpulan ini juga merupakan dasar bagi auditor untuk merinci langkah-langkah pengujian dan evaluasi selama tahap pelaksanaan audit.

Pemahaman yang baik tentang siklus transaksi dalam audit membantu auditor untuk merencanakan audit dengan cermat, menjalankan audit sesuai dengan pedoman dan standar yang berlaku, dan menghasilkan laporan audit yang akurat dan bermanfaat bagi manajemen klien dan pemangku kepentingan lainnya. Kedua konsep ini juga membantu memastikan bahwa audit dilakukan dengan integritas, independensi, dan profesionalisme yang tinggi.

Rekomendasi Artikel.