Pada 26 Juli 2023 lalu, IFRS S1 secara resmi diluncurkan oleh ISSB Chair, Emmanuel Fabel dalam konferensi tahunan IFRS Foundation. Terbitnya IFRS S1 telah menandai dimulainya pekerjaan besar oleh profesi akuntansi untuk mengantarkan era baru mengenai pengungkapan yang berkaitan dengan keberlanjutan bagi entitas bisnis dan pasar modal di seluruh dunia. 

Melihat dampak signifikan dari penerbitan standar baru ini, Anda tentu harus memahami apa itu IFRS S1 dan informasi di dalamnya. Oleh karena itu, melalui artikel ini, Tim TGS AU Partners akan membahas lebih lanjut tentang IFRS S1 berikut implementasinya dalam perusahaan.


Mengenai IFRS S1 

IFRS S1 adalah sebuah sustainability report standards global pertama yang diterbitkan oleh ISSB. Standar baru ini berisi panduan bagaimana perusahaan harus mengimplementasikan perubahan dari standar akuntansi lokal (di Indonesia disebut dengan PSAK) kepada standar akuntansi internasional (IFRS). 

IFRS S1 mencakup kewajiban perusahaan dalam mengungkap informasi tentang tata kelola perusahaan, strategi, pengelolaan risiko, metrik, dan target yang berkaitan dengan keberlanjutan. Di samping itu, standar ini juga menyediakan serangkaian persyaratan pengungkapan yang dirancang untuk memungkinkan perusahaan berkomunikasi dengan investor tentang risiko dan peluang terkait keberlanjutan yang dihadapi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Landasan IFRS S1

IFRS S1 pada dasarnya adalah sebuah tanggapan atas panggilan dari G20, Dewan Stabilitas Keuangan (FSB), dan Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO), serta pemimpin dalam komunitas bisnis dan investor. International Sustainability Standards Board (ISSB) pun mengembangkan standar tersebut dengan memanfaatkan masukan pelaku pasar dan pemangku kepentingan.

Pada Maret 2022, ISSB menerbitkan Exposure Draft IFRS S1: General Requirements for Disclosure of Sustainability-related Financial Information. Draft ini mengusulkan persyaratan umum bagi suatu entitas untuk mengungkapkan informasi keuangan tentang risiko dan peluang yang berkaitan dengan sustainability. Dalam pengungkapan ini, Exposure Draft juga mengusulkan agar suatu entitas memberikan pengungkapan keuangan terkait keberlanjutan secara lengkap.

Setelah memperoleh umpan balik melalui Exposure Draft, ISSB pun melakukan pengkajian ulang terhadap proposal IFRS S1. Kemudian pada Juni 2023, IFRS S1 General Requirements for Disclosure of Sustainability-related Financial Information pun secara resmi diterbitkan oleh ISSB. Standar baru ini juga dipublikasikan selama seminggu pada acara yang diselenggarakan oleh bursa saham di seluruh dunia, termasuk di Frankfurt, Johannesburg, Lagos, London, New York, hingga Santiago. 

IFRS S1 mulai diberlakukan secara efektif untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2024. Penerapan lebih awal dari tanggal yang ditentukan pun diperbolehkan dengan syarat IFRS S2 Climate-related Disclosures juga ikut diterapkan.

Tujuan dari IFRS S1

Standar ISSB sejatinya dirancang untuk memastikan bahwa perusahaan menyediakan informasi yang berkaitan dengan aspek keberlanjutan. Dalam hal ini,  IFRS S1 pun berfungsi sebagai landasan suatu entitas dalam mengungkapkan informasi tentang risiko dan peluang terkait keberlanjutan. Informasi ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan.

Penerbitan standar ini pada dasarnya merupakan langkah penting dalam membangun basis global untuk sustainability reporting. Informasi keberlanjutan yang konsisten, dapat dibandingkan, serta sesuai dengan informasi keuangan akan membantu investor dan pemangku kepentingan untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang kinerja perusahaan dan komitmen mereka untuk mendorong penciptaan nilai yang berkelanjutan.


Apa Saja Persyaratan Pengungkapan IFRS S1?

IFRS S1 sejatinya menentukan bagaimana suatu entitas menyusun dan melaporkan pengungkapan keuangan. Dalam pengungkapan ini, IFRS S1 telah menetapkan persyaratan untuk mengungkapkan informasi tentang risiko dan peluang terkait keberlanjutan suatu entitas. Dalam hal ini, suatu entitas harus memberikan pengungkapan tentang:

  1. Proses tata kelola, kontrol, dan prosedur yang digunakan entitas untuk memantau, mengelola, dan mengawasi risiko dan peluang terkait keberlanjutan;

  2. Strategi entitas untuk mengelola risiko dan peluang terkait keberlanjutan;

  3. Proses yang digunakan entitas untuk mengidentifikasi, menilai, memberi prioritas, dan memantau risiko dan peluang terkait keberlanjutan; dan

  4. Kinerja entitas dalam kaitannya dengan risiko dan peluang terkait keberlanjutan, termasuk kemajuan menuju target-target yang telah ditetapkan atau yang diwajibkan untuk dipenuhi oleh undang-undang atau regulasi.


Kesimpulan

Pada intinya, IFRS S1 adalah standar baru yang mewajibkan setiap perusahaan untuk mengungkap informasi tentang tata kelola perusahaan, strategi, pengelolaan risiko, metrik, dan target yang berkaitan dengan keberlanjutan. Melalui upaya pengungkapan ini, IFRS S1 dapat membantu perusahaan dalam melaporkan informasi keberlanjutan kepada investor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Informasi ini pun nantinya dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. 

Dalam penerapan standar ini, perusahaan perlu mengidentifikasi, mengungkapkan, dan mengukur spektrum dari isu-isu keberlanjutan yang dapat mempengaruhi kinerja mereka.

Selain itu, perusahaan harus mengidentifikasi seperangkat risiko dan peluang terkait keberlanjutan yang lengkap dan valid untuk pemantauan dan pelaporan yang efektif. Pemilihan metrik dan target yang tepat pun perlu dilakukan guna menciptakan sustainability report yang lebih berfokus ke masa depan.

Rekomendasi Artikel.

Rekomendasi Artikel.