Hari Jum’at lalu (22/09), Bapak Mikail Jaman, Ak., M.Ak., CA., CPA., CPI selaku pemimpin rekan dan Bapak Dimas Emha Amir Fikri Anas, SE., M.SA., CA., CPA selaku rekan audit & asurans Cabang Malang menjadi narasumber pada kegiatan Technical Gathering on Friday (TGIF) yang rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at.

TGIF merupakan wadah bagi seluruh karyawan KAP Agus Ubaidillah dan Rekan (TGS AU Partners) untuk memperoleh informasi dan pengetahuan dalam bidang audit, pajak, keuangan, bisnis, hingga materi pelatihan keterampilan lunak. KAP Agus Ubaidillah dan Rekan berkomitmen agar kegiatan TGIF ini tidak hanya bermanfaat bagi internal perusahaan, melainkan juga dapat diperoleh untuk masyarakat umum.

Pembahasan materi TGIF yang dibawakan mengenai “Siklus Bisnis Penggajian: Akuntansi Imbalan Kerja, Pengendalian Internal, dan Prosedur Audit.”

Tinjauan Umum Audit Siklus Bisnis Penggajian

Dalam konteks audit, siklus bisnis penggajian atau payroll business cycle adalah salah satu area yang penting untuk diperiksa. Siklus bisnis penggajian dalam konteks audit melibatkan sejumlah langkah yang penting untuk memastikan kepatuhan, akurasi, dan keandalan informasi keuangan yang terkait dengan gaji dan imbalan kerja karyawan. Berikut adalah tinjauan umum mengenai bagaimana akuntansi imbalan kerja, pengendalian internal, dan prosedur audit berkaitan dalam melakukan audit siklus bisnis penggajian:

A. Akuntansi Imbalan Kerja

Akuntansi imbalan kerja merupakan bagian penting dari siklus bisnis penggajian adalah pencatatan dan pelaporan semua elemen imbalan kerja karyawan dengan akurat. Ini mencakup gaji, tunjangan, bonus, iuran pensiun, manfaat kesehatan, dan komponen imbalan kerja lainnya. Pencatatan yang tepat diperlukan untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang terkait dengan imbalan kerja tercermin dengan benar dalam laporan keuangan.

  1. Identifikasi dan Pencatatan: Auditor harus memeriksa apakah semua elemen imbalan kerja, termasuk gaji, tunjangan, bonus, iuran pensiun, manfaat kesehatan, dan imbalan lainnya telah diidentifikasi dengan benar dan dicatat dalam laporan keuangan perusahaan.

  2. Penyajian dalam Laporan Keuangan: Auditor akan memeriksa bagaimana imbalan kerja disajikan dalam laporan keuangan, termasuk pengungkapan tentang liabilitas jangka panjang seperti iuran pensiun dan manfaat pasca kerja.

B. Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah proses dan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa proses penggajian berjalan dengan baik, efisien, dan sesuai dengan peraturan. Pengendalian internal melibatkan pengendalian akses, otorisasi, pemisahan tugas, dan validasi data untuk mencegah kesalahan dan penyalahgunaan. Audit melibatkan pengujian pengendalian ini untuk menilai efektivitas perusahaan.

  1. Pemeriksaan Pengendalian: Auditor akan menguji pengendalian internal yang diterapkan dalam siklus bisnis penggajian. Ini termasuk pengendalian akses, otorisasi, pemisahan tugas, dan validasi data.

  2. Penilaian Efektivitas Pengendalian: Auditor akan menilai apakah pengendalian internal yang ada efektif dalam mencegah kesalahan atau penyalahgunaan dalam proses penggajian.

  3. Identifikasi Risiko: Auditor akan mengidentifikasi potensi risiko terkait dengan pengendalian internal yang dapat mempengaruhi akurasi dan kepatuhan dalam siklus penggajian.

C. Prosedur Audit

Auditor melakukan serangkaian prosedur audit untuk memeriksa integritas dan keandalan proses penggajian. Ini termasuk pemeriksaan dokumen seperti daftar hadir, laporan waktu, kontrak kerja, dan catatan imbalan kerja. Auditor juga menguji akurasi perhitungan gaji, pemotongan pajak, dan manfaat lainnya. Pemeriksaan laporan keuangan perusahaan untuk memastikan pencatatan beban gaji dan liabilitas imbalan kerja dengan benar juga merupakan bagian penting dari prosedur audit.

  1. Pemeriksaan Dokumen: Auditor akan memeriksa dokumen seperti daftar hadir, laporan waktu, kontrak kerja, perjanjian pensiun, dan catatan imbalan kerja lainnya untuk memverifikasi kebenaran data yang digunakan dalam perhitungan gaji dan manfaat.

  2. Pengujian Substansi: Auditor akan menguji akurasi perhitungan gaji, pemotongan pajak, dan manfaat lainnya. Hal ini mencakup pemastian bahwa perhitungan gaji sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan perpajakan yang berlaku.

  3. Pemeriksaan Laporan Keuangan: Auditor akan memeriksa laporan keuangan perusahaan untuk memastikan bahwa beban gaji dan liabilitas imbalan kerja tercatat dengan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

    Rekomendasi Artikel.

  4. Kesimpulan dan Rekomendasi: Auditor akan menyusun kesimpulan tentang kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan peraturan, akurasi perhitungan gaji, dan efektivitas pengendalian internal. Jika ditemukan masalah, auditor akan memberikan rekomendasi perbaikan kepada manajemen.

Siklus bisnis penggajian melibatkan akuntansi imbalan kerja, pengendalian internal, dan prosedur audit yang ketat untuk memastikan bahwa penggajian karyawan dilakukan dengan benar, efisien, dan sesuai dengan semua persyaratan hukum dan peraturan. Hal ini penting untuk menjaga kepatuhan perusahaan dan karyawan serta memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam manajemen sumber daya manusia dan keuangan perusahaan.

Dalam melakukan audit siklus bisnis penggajian, auditor bertanggung jawab untuk memberikan keyakinan bahwa proses penggajian karyawan telah dilakukan secara benar dan bahwa informasi keuangan yang terkait dengan gaji dan imbalan kerja adalah akurat dan dapat diandalkan. Selain itu, audit juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko, dan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Rekomendasi Artikel.