Pada tanggal 12 sampai 13 Juni 2023 lalu, TGS AU Partners mengikuti program konferensi TGS Asia Pasifik yang dipimpin oleh Presiden TGS Global, Marc Desjardins dan Andrew Menzies, MBA sebagai Vice President International Development yang diselenggarakan di Bangkok.

Mikail Jaman, Ak., M.Ak., CA., CPA., CPI selaku pimpinan rekan TGS AU Partners sekaligus pemimpin dari TGS Asia Pasifik turut hadir untuk mewakili negara Indonesia dalam konferensi tersebut. Konferensi TGS Asia Pasifik diikuti oleh para pemimpin firma TGS dari berbagai wilayah di Asia Pasifik, diantaranya yaitu negara Indonesia, Singapura, China, Australia, Filipina, Taiwan, India, Malaysia, Hong Kong, dan Qatar.

Konferensi TGS Asia Pasifik membahas tentang optimasi strategi pertumbuhan bisnis perusahaan, peningkatan laba perusahaan, kepemimpinan, kinerja tim, hingga hubungan kerja sama antara firma TGS. 

Mengapa TGS Perlu Memiliki Kehadiran yang Kuat di Asia Pasifik?

Berdasarkan penelitian yang diperoleh, saat ini, sebesar 60% populasi di dunia tersebar di wilayah Asia Pasifik, yang dimana pada tahun 2040 lebih dari 40% PDB dunia berada di Asia Pasifik, dan Asia Pasifik telah menyumbang 70% pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2022. Wilayah Asia Pasifik diyakini dapat menjadi penggerak ekonomi yang kuat, seperti di negara China, India, Asia Tenggara dengan sektor pendorong pada bidang teknologi, manufaktur, konsumen, jasa, dan pembangunan infrastruktur. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat tersebut tentunya membutuhkan dukungan layanan dari firma atau kantor akuntan.

Kesempatan dan Masalah yang Dihadapi

Semakin berkembang dan meluasnya jaringan bisnis tentu tidak lepas dari permasalahan dan kesempatan yang akan dihadapi. Kesempatan untuk mengembangkan TGS Asia Pasifik dilatarbelakangi oleh meningkatnya aktivitas pasar modal, dimana 5 (lima) IPO teratas tahun 2022 berada di Asia Pasifik dan tingginya aktivitas pasar modal di Asia Tenggara meningkat menjadi 7% dari 4% penggalangan dana global, dan melesatnya kemunculan inovasi teknologi (AI) yang membuat pelaksanaan kegiatan menjadi terautomasi.

Adanya peningkatan aktivitas Environmental Social Governance (ESG) atau sustainability dan pembiayaan hijau (green financing) menjadi salah satu latar belakang dikembanginya jaringan bisnis TGS Asia Pasifik. Selain adanya kesempatan, kerap muncul masalah-masalah yang akan dihadapi, seperti meningkatnya jumlah kasus permasalahan keamanan siber.

TGS Asia Pasifik ingin mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam:

  • Visibilitas pasar

  • Pendapatan firma TGS

  • Rujukan klien antar anggota TGS APAC

  • Kerja sama bisnis antar anggota

  • Layanan konsultasi dan fundraising lintas negara, ESG, sustainability, dan penasihat keamanan siber

Mikail Jaman, Ak., M.Ak., CA., CPA., CPI selaku pimpinan rekan TGS AU Partners sekaligus pemimpin dari TGS Asia Pasifik berpendapat bahwa “Dengan berbagai potensi yang ada di pasar Asia Pasifik, dari sisi sumber daya manusia harus bersiap menghadapi peluang yang ada di pasar global/internasional. Untuk seluruh firma-firma TGS di Asia Pasifik, kita sudah memiliki hubungan kerjasama yang sangat bernilai sebagai pondasi yang kuat untuk mengoptimalkan kinerja bisnis serta dapat memberikan pelayanan yang terbaik di bidang audit, akuntansi, pajak, dan konsultasi bisnis lainnya untuk klien/pasar yang membutuhkan.”

Salah satu kekuatan yang dimiliki oleh firma-firma TGS Asia Pasifik adalah memiliki anggota yang saling bersinergi karena setiap firma anggota memiliki kekuatannya tersendiri. Sebagai contoh, TGS Haoxin dari negara China sangat berpengalaman dan ahli dalam membantu memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan di China yang sudah go-public di negara Amerika (New York Stock Exchange dan Nasdaq Composite). Selain itu, masih dari negara China, TGS Nortex sangat berpengalaman dan berfokus kepada pelayanan jasa Financial Due Diligence untuk bisnis start-up teknologi di China.

TGS D&C dari negara Taiwan sangat dekat dengan perusahaan klien yang beroperasi di negara Jepang. DBA Advisory, salah satu firma TGS dari negara Filipina memiliki kekuatan yang berfokus kepada jasa outsourcing accounting. 

TGS AU Partners dari negara Indonesia yang sangat berpengalaman dan ahli dalam membantu memberikan layanan audit, akuntansi, konsultasi pajak & bisnis, dan membantu klien dalam menyiapkan Initial Public Offering (IPO). Selain itu, TGS AU Partners turut sebagai penggerak TGS Asia Pasifik yang menghadirkan inovasi teknologi yang membantu dalam pekerjaan audit, akuntansi dan pajak.

TGS TW PLT dari negara Malaysia memiliki banyak pengalaman klien-klien yang sudah go-public. TGS C&T Singapore dari negara Singapura memiliki kekuatan untuk membantu perusahaan yang berekspansi dan berinvestasi di Singapura sehingga memiliki layanan yang komprehensif dari mulai set up perusahaan sampai dengan keuangan, akuntansi, audit, dan pajak. 

KGS Somani & Co dari negara India memiliki kekuatan untuk membantu perusahaan menyiapkan IPO di negara Amerika dan memiliki pengalaman di bidang IT. TGS AITIA dari negara Hong Kong memiliki kekuatan untuk membantu perusahaan baik dari dalam negara Hong Kong dan dari luar negara Hong Kong yang berekspansi secara internasional. TGS Alatau dari negara Kazakhstan berpengalaman dalam membantu jasa audit dan konsultasi perusahaan investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) yang berada di negara Qatar.

Rekomendasi Artikel.

Dengan adanya keunggulan dari masing-masing TGS Asia Pasifik diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Rekomendasi Artikel.